Selasa, 15 November 2022

Penumbuhan Budaya Positif di SMK Negeri 1 Banjar

Usaha mengembangkan kualitas sumber daya manusia menjadi semakin penting bagi setiap bangsa dalam menghadapi era persaingan global. Tanpa sumber daya manusia yang berkualitas, suatu bangsa pasti akan tertinggal dari bangsa lain dalam percaturan dan persaingan kehidupan dunia internasional yang semakin kompetitif. Pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan nasional. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar murid secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 tahun 2003).

Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara memberikan acuan bagi kita sebagai guru bahwa pendidikan merupakan suatu proses tuntunan terhadap kodrat yang ada pada murid. Kodrat tersebut terdiri dari kodrat alam dan kodrat jaman. Kodrat alam maksudnya hal yang berkaitan dengan lingkungan tempat murid berada, seperti murid yang tinggal di daerah pegunungan, pantai, atau dataran rendah memiliki karakteristik lingkungan yang berbeda. Kodrat jaman maksudnya adalah waktu dimana murid hidup dan berkembang. Murid yang hidup pada tahun 90 an dan murid yang hidup pada tahun 2000 an, memiliki karakteristik yang berbeda. Pada tahun 2000 an teknologi sudah sangat berkembang dalam mendukung pembelajaran, misalnya penggunaan youtube, whatsapp, quizizz, dan aplikasi pembelajaran yang lain. Guru harus memperhatikan kodrat alam dan kodrat jaman tersebut ketika memberikan tuntunan pada murid.

Konsep lain yang patut diperhatikan oleh guru dalam proses tuntunan terhadap kodrat yang ada pada murid adalah karakteristik usia. Menurut Ki Hadjar Dewantara, terdapat tiga periode usia pada murid, yaitu wiraga (0-8 tahun), wiraga-wirama (9-16 tahun), dan wirama (7-24 tahun).


(https://www.salamyogyakarta.com/proses-belajar-harus-sejalan-dengan-kodrat-anak-anak/

Seorang guru penggerak yang memahami filosofi pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara akan dengan mudah mengaplikasikan nilai dan peran guru penggerak dalam mewujudkan visi yang berpihak pada murid. Visi tersebut kemudian diturunkan menjadi prakarsa perubahan menggunakan paradigma inkuiri apresiatif dengan tahapan Bagja. Seorang guru penggerak yang memahami filosofi pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara akan dengan mudah mengaplikasikan nilai dan peran guru penggerak dalam mewujudkan visi yang berpihak pada murid. Visi tersebut kemudian diturunkan menjadi prakarsa perubahan menggunakan paradigma inkuiri apresiatif dengan tahapan Bagja. Dari penerapan tahapan Bagja akan muncul kebiasaan-kebiasaan positif yang akan membentuk suatu budaya positif. Budaya positif merupakan jembatan dalam mewujudkan murid dengan karakter profil pelajar pancasila. Terdapat beberapa konsep dalam penerapan disiplin positif, yaitu





Berikut merupakan implementasi penerapan disiplin positif di SMKN 1 Banjar





Terimakasih
Semoga Bermanfaat



 







Senin, 03 April 2017

Jomblo Sampai Halal....Siap??!!


Assalamualaikum Wr.Wb.
Sepertinya Saya sekarang sedang keranjingan nge blog lagi, gara - gara SEAMOLEC nih hehehe...Terimakasih SEAMOLEC atas program daring nya, Saya jadi rajin nge blog di blog yang sudah uzur inih hehehe
Kali ini Saya akan share mengenai fenomena JONES (Jomblo Ngenes, katanya, gak tau tah kata siapa :v). Para penerus bangsa sedang diserang dengan doktrin kalau gak punya pacar itu gak laku, kampungan, ga gaul, cupu, dan kata - kata serta meme yang diragukan kebenarannya. Saking hebatnya penetrasi doktrin ini, ada berita di facebook bahwa ada anak SD yang "pacaran"nya sampe manggil papih mamih!!!!Uwekkk. Bisa - bisa makin banyak aja janda dan duda khayalan bertebaran di muka bumi ini, hadeuhhh...Level pacarannya pun ga main - main sekarang mah, mulai dari kata - kata mesra, sentuhan mesra, sampai bermesra an.
Untuk tingkat SD aja sudah segitu, apalagi tingkat SMP, SMA, kuliah, dan pihak yang belum kerja (pengangguran)....Wah lieur lah. Gak tau siapa yang salah, yang pasti tidak akan ada pihak yang mau disalahkan, termasuk orangtua. Meski pun terkadang ada beberapa oknum orang tua yang merasa anaknya hebat kalau punya pacar, nah lho. Dari hasil wawancara dengan ustad dan studi literatur (penelitian seada ada nya saja yang ada hehe), diperoleh hasil bahwa di dalam islam tidak ada yang namanya pacaran (QS Al - Isra: 32) (http://nettik.net/pacaran-dalam-islam-boleh-nggak-sih/).
Jadi, bisa ditarik kesimpulan, wahai umat yang jomblo, bergembiralah Kalian, karena Allah SWT masih menjaga Kalian dari cinta dan perbuatan yang salah. Bagi yang masih jauh dari tahap menikah, mari memperbaiki diri dengan program #indonesiatanpapacaran, supaya nikmat Allah SWT semakin berlimpah. Mau tau pengalaman Saya....Nanti dilanjut ya
Assalamualaikum Wr.Wb.

Jumat, 31 Maret 2017

Simpangan Baku Untuk Data Berkelompok

Assalamualaikum Wr.Wb. Setelah sebelumnya Kita mempelajari Simpangan Baku untuk data tunggal, kali ini Kita akan berkenalan dengan Simpangan Baku jika datanya sudah dikelompokkan menjadi beberapa kelas....Check this out

Saudaranya Simpangan Baku Nyaeta Simpangan Rata-Rata

Assalamualaikum Wr.Wb. Kali ini Kita akan berkenalan dengan saudara dari Simpangan Baku, yaitu Simpangan Rata-Rata....Tak kalah menantangnya lhoooo..... Berikut videonya
Untuk memantapkan pemahaman mengenai simpangan rata - rata, silahkan mengikuti quiz berikut

Tak Pernah Menyimpang (Diusahakan hehe) dan Baku Untuk Mu...Alias SIMPANGAN BAKU :)

Assalamualaikum Wr. Wb. Kali ini Kita akan belajar mengenai salah satu bagian dari statistika yang sungguh aduhai menantang, yaitu Simpangan Baku/ Standar Deviasi....Wilujeng Berikut video cara menyelesaikan menentukan simpangan baku
Sebagai latihan, silahkan mengikuti quiz berikut

Ameng Bareng Statistika

Assalamualaikum Wr.Wb. Kali ini Kita akan main bareng materi yang asyik banget sampe puyyeeengg hehehe....Saking seneng nya :p Oke....Silahkan dipelajari :)
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai cara menghitung mean, median, dan modus, silahkan perhatikan video berikut
Sebagai bahan latihan untuk memantapkan pemahaman mengenai materi mean, median, dan modus, silahkan ikuti quiz berikut

Jumat, 21 Juni 2013

Nilai Kognitif dan Psikomotorik Matematika Kelas X

Untuk memenuhi rasa penasaran mengenai "Pa kenapa nilai matematika Saya di raport kok segitu?Sedangkan Dia (teman sebangkunya-Red) lebih besar". Berikut Saya sajikan tabel untuk menjawab pertanyaan tersebut. Nilai ini merupakan gambaran mengenai penentuan nilai raport, bukan nilai raport!
Nilai raport ditentukan dengan cara mengolah nilai tersebut dengan penilaian afektif selama pembelajaran. Jika ada nilai yang bertambah atau berkurang, hal tersebut merupakan hasil pengolahan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, sehingga diperoleh lah nilai seperti yang tercantum di raport masing-masing. Semoga dapat memberikan pencerahan bagi siswa yang galau akan nilai matematika nya....:) Selamat berprestasi untuk semester berikutnya!